Letak geografis Indonesia maupun Nation Competitiveness sebagai Negara Kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 17.480 dengan garis pantai 95.181 Km, luas laut sebesar 5.4 juta km2 atau 2/3 dari wilayah Indonesia 2.7 juta km2 wilayah ZEE, maka sumber daya alam laut dan energinya (hayati maupun non hayati), serta lingkungan wilayah pesisir dan laut harus dimanfaatkan dan dikelola secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan bangsa. Sebagai pusat pendidikan dan penelitian, perguruan tinggi berperan dalam menghasilkan pengetahuan ilmiah yang mendalam tentang ekosistem laut, dinamika perairan, dan potensi sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia. Melalui program studi oseanografi, perguruan tinggi melatih dan mengembangkan tenaga ahli yang mampu melakukan eksplorasi, pemetaan, dan penelitian.
Dalam pemanfaatan, eksplorasi, pemetaan, dan penelitian terkait potensi kelautan ini memerlukan informasi yang akurat dan komprehensif utamanya terkait kondisi perairan dan lingkungan maritim. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam bidang survei dan pemetaan hidrografi serta oseanografi, Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) memiliki peran vital dalam menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aspek pembangunan kelautan nasional. Informasi hidrografi dan oseanografi yang dihasilkan oleh Pushidrosal digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari navigasi laut yang aman, pengelolaan sumber daya laut, penanggulangan bencana, hingga perencanaan pembangunan infrastruktur maritim. Melalui data yang akurat, pembangunan di sektor kelautan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, serta meminimalkan risiko serta mendukung keamanan dan kedaulatan maritim Indonesia.
Penguatan peran Pushidrosal dalam mendukung pembangunan kelautan nasional menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya laut Indonesia dapat berjalan secara optimal, berkelanjutan, dan berkontribusi besar terhadap kemakmuran bangsa. Dalam prakteknya Pushidrosal melakukan kerjasama dalam bentuk Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Diponegoro (Undip) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut merupakan langkah strategis yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kedua institusi serta bagi pembangunan nasional, khususnya dalam konteks kelautan dan pertahanan.
Tujuan
Tujuan diadakannya Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Diponegoro (Undip) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut serta Kuliah Umum dengan Tema “Peran Pushidrosal Dalam Mendukung Pembangunan Kelautan Nasional” ini adalah melakukan kolaborasi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan antara undip dan pushidrosal sehingga terjadi pengembangan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan pemanfaatan data dan teknologi, serta sebagai bentuk dukungan pembangunan berkelanjutan yang mampu memberikan kontribusi terhadap kedaulatan maritim indonesia. Selain itu, melalui kegiatan kuliah tamu diharapkan mampu memperkaya penerapan pengetahuan dalam mengaplikasian bahan ajar akademik di Undip dengan materi yang relevan dan mutakhir dari bidang hidrografi dan oseanografi yang dikelola oleh Pushidrosal
Tema Kegiatan
Kegiatan ini bertema “Peran Pushidrosal Dalam Mendukung Pembangunan Kelautan Nasional”
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Hari, tanggal : Senin, 2 September 2024
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Auditorium FPIK Undip, Jl. Prof Jacub Rais, Tembalang, Semarang
Peserta
Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa program studi Oseanografi Universitas Diponegoro sejumlah 150 orang beserta jajaran civitas akademik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.
Narasumber
Narasumber kegiatan kuliah umum ini adalah Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, bapak Laksdya TNI Dr. Budi Purwanto, S.T., M.M.
Komentar Terbaru