Kepulauan Maritim, yang meliputi Indonesia dan perairan sekitarnya, memegang peran kunci dalam interaksi kompleks antara atmosfer dan laut. Para ilmuwan tengah menjelajahi lebih dalam untuk memahami dinamika interaksi udara-laut di wilayah ini, terutama berfokus pada dampak dua fenomena iklim utama: El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD).

Prof. R. Dwi Susanto, Ph.D. dari Departemen Ilmu Atmosfer dan Kelautan Universitas Maryland dalam kesempatannya memberikan kuliah umum kepada mahasiswa oseanografi dan ilmu kelautan terkait interaksi udara dan laut di atas kepulauan maritim Indonesia dengan dimoderatori oleh Prof.Dr.Sc. Anindya Wirasatriya, S.T., M.Si., M.Sc.

ENSO, yang ditandai oleh pemanasan berkala (El Niño) dan pendinginan (La Niña) suhu permukaan laut di Samudera Pasifik khatulistiwa, memiliki dampak yang luas pada pola cuaca global. Sementara itu, IOD merujuk pada gradien suhu permukaan laut antara bagian barat dan timur Samudera Hindia. Baik ENSO maupun IOD dapat secara signifikan memengaruhi pola sirkulasi atmosfer dan pola presipitasi di Kepulauan Maritim.

Studi terbaru telah memberikan informasi terhadap bagaimana peristiwa ENSO dan IOD mempengaruhi arus laut di sekitar Indonesia. Selama peristiwa El Niño, air hangat diangkut ke arah timur, mempengaruhi Samudera Pasifik barat dan menyebabkan melemahnya Arus Lintas Indonesia, arus laut utama yang mengalir antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Sebaliknya, peristiwa La Niña menyebabkan Arus Lintas Indonesia yang lebih kuat karena air yang lebih dingin di Samudera Pasifik timur meningkatkan gradien tekanan di sepanjang Samudera Pasifik khatulistiwa.

Memahami interaksi ini sangat penting untuk memprediksi dan mengelola variabilitas iklim dan peristiwa cuaca ekstrem di Indonesia. Ini memberikan wawasan berharga bagi perikanan, keanekaragaman hayati laut, dan masyarakat pesisir, yang sangat bergantung pada kondisi laut. Selain itu, dengan peningkatan frekuensi dan intensitas peristiwa ENSO dan IOD akibat perubahan iklim, pengaruhnya terhadap arus laut Indonesia diperkirakan akan menjadi lebih terasa.

Para ilmuwan dan peneliti terus memonitor dan mempelajari fenomena ini, menggunakan model oseanografi dan atmosfer yang terbaru untuk meningkatkan prediksi. Kerjasama antara lembaga riset internasional dan lembaga-lembaga Indonesia juga meningkatkan kapasitas negara untuk mengantisipasi dan beradaptasi terhadap dampak ENSO dan IOD pada lingkungan lautnya.

Saat dunia berjuang dengan tantangan perubahan iklim, mengungkap misteri interaksi udara-laut di atas Kepulauan Maritim memberikan pengetahuan berharga untuk pengelolaan yang berkelanjutan terhadap sumber daya laut Indonesia dan membangun ketangguhan terhadap risiko terkait iklim.